PAYAKUMBUH, NuansaPolitik.com – Gerakan jemari tangan sejumlah perempuan berhijab istri anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah itu terlihat begitu cekatan memilah sekaligus mengemas sejumlah pakaian dan selimut hasil bantuan masyarakat untuk disalurkan bagi korban bencana banjir, galodo dan longsor yang terjadi di beberapa daerah di Sumbar.
Para istri wartawan itu terlihat bersemangat melipat rapi berbagai jenis pakaian. Beragam baju anak-anak hingga dewasa itu disusun berjejer di atas meja kayu berlantai kaca, kemudian dimasukkan ke plastik bening.
Sebelum dibungkus wadah plastik, baju-baju bekas dan baru itu disemprot menggunakan pewangi pakaian.
Begitu dipacking seperti pakaian yang baru saja dilaundry kiloan, paket-paket tersebut lalu ditata ke atas sofa di tepi ruangan. Sangat rapi, seperti layaknya pada outlet-outlet laundry.
Aksi pengepakan barang bantuan untuk bencana alam tersebut dilakukan oleh istri anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah dan anggota organisasi Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Luak Limopuluah di markas Balai Wartawan Luak Limopuluah, Selasa (21/5) siang.
Para ibu-ibu istri wartawan terdiri dari Rini Aspon Dedi, Zulzila Jenny Rahmat, Iif Nofra Jeffrey Ricardo Magno, Miming Sugandi Hermiko, Hayana Jonres Marianto
dan Leli Erlita Medio Agusta. Sebagian mereka hadir ke kantor Balai Wartawan, bahkan sambil membawa anak-anak.
Ya, para perempuan tangguh keluarga wartawan ini mengaku sengaja ikut turun tangan, guna membantu penggalangan donasi untuk para korban bencana alam di Sumatera Barat, yang sudah berlangsung sejak tanggal. Tanpa ada paksaan dari para suami.
“Ini sebagai bentuk panggilan jiwa dan rasa kepedulian kami. Disamping membantu suami yang ikut menggalang donasi di lapangan, kami juga ingin membantu meringankan beban saudara kita, yang sedang tertimpa musibah,” ungkap Rini Aspon Dedi, ketua IKWI Luak Limopuluah, diamini anggota lain ketika diwawancara wartawan.
Menurut Rini, bencana banjir, longsor dan galodo lahar dingin yang melanda Sumbar beberapa waktu lalu, begitu menyisakan rasa pilu mendalam. Apalagi mereka para ibu setiap hari membaca berita dan melihat konten media sosial di rumah, mengaku tersentuh melihat kondisi para korban.
Pada hari sebelumnya, para istri wartawan anggota Balai Wartawan Luak Limopukuwh ini ikut turun ke jalan di kawasan pertigaan Tugu Adipura, pusat pasar Kota Payakumbuh.
Para ibu rumah tangga ini tidak segan berdiri berpanas-panas di tepi jalan dengan menjinjing keranjang plastik, buat mengumpulkan donasi uang.
Sebab disana, komunitas Balai Wartawan Luak Limopuluah yang beranggotakan sekitar 80-an orang, sudah mendirikan tenda posko donasi penggalangan bantuan bencana. Donasi dihimpun dari masyarakat pengendara bermotor serta dermawan.
Aksi ini sudah berlangsung sejak Jumat 17 Mei 2024 lalu. Koordinator aksi penggalangan donasi bencana alam Balai Wartawan Luak Limopuluah, memastikan hingga Selasa kemarin, bantuan uang tunai sedikitnya sudah terkumpul Rp12 juta.
Belum lagi bantuan dalam bentuk barang yang didonasikan oleh masyarakat, mulai dari pakaian layak pakai, sembako seperti beras, telur, minyak goreng, air minum kemasan, makanan siap saji, hingga perelengkapan lainnya.
“Kita oleh bapak-bapak di rumah, kan, selalu diajarkan bagaimana memiliki rasa kepedulian tinggi terhadap sesama, selalu bersosial dan menjalankan misi kemanusiaan, bagaimana menjaga kepekaan human interest yang rata-rata dimiliki oleh para jurnalis. Mudah-mudahan aksi ini sekaligus untuk mendidik karakter putra-putri kami,” tutur Iif Nofra istri dari wartawan, Jeffrey Ricardo Magno.
Wartawan senior Balai Wartawan Luak Limopuluah, Dodi Sastra, Nasrul Kenong, Widiat B Arta dan Syaiful Hadi Datuak Bosa Marajo, menyampaikan apresiasi atas kepedulian para srikandi ikatan keluarga wartawan dalam penggalangan donasi untuk korban bencana alam.
Menurut mereka, aksi tersebut bukan gerakan baru tetapi sudah menjadi tradisi Balai Wartawan Luak Limopuluah selama bertahun-tahun, setiap kali ada peristiwa bencana alam di wilayah Sumatera Barat. Seperti halnya bencana alam gempa bumi dahsyat yang mengguncang wilayah Pasaman dan Pasaman Barat medio 2022 lalu.
“Ketika bencana gempa di Pasaman dan Pasaman Barat lalu, kita juga bersama-sama turun ke jalan menghimpun donasi, bahkan turun langsung ke lokasi untuk mendistribusikan bantuan. Tentunya, aksi ini akan terus berlanjut. Ini juga bentuk soliditas kita para jurnalis di Luak Limopuluah. Kita ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat membantu aksi ini,” tutur Dodi Sastra. (ds)