Limapuluh Kota, Nuansapolitik.com
Masyarakat di Jorong Kubang Rasau dan pihak Nagari Balai Panjang Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota dibantu TNI-Polri mendirikan Posko Tanggap Bencana pasca kejadian bencana banjir yang terjadi dalam sejumlah daerah di Kabupaten Limapuluh Kota termasuk di Jorong tersebut.
Pendirian Posko Tanggap Bencana pada Senin sore 13 Mei 2024 itu juga dihadiri langsung Walinagari Balai Panjang, Idris. Menurut Idris, pendirian Posko itu untuk menampung masyarakat yang terdampak bencana banjir yang terjadi, sekaligus untuk antisipasi dampak lebih besar jika masyarakat tetap bertahan dirumah mereka pasca Banjir, sebab jika hujan lebat terus turun, dikhawatirkan banjir besar akan kembali terjadi.
Sebelumnya banjir yang tejadi pada Minggu 12 Mei 2024 merendam rumah lahan pertanian masyarakat di beberapa Jorong di Nagari Balai Panjang, diantaranya Jorong Kubang Rasau, Jorong Balai Panjang, Jorong Koto Malintang, Jorong Aia Randah.
” Iya, akibat curah hujan yang tinggi di Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya di Nagari Balai Panjang pada Minggu 12 Mei 2024 telah mengakibatkan meningkatnya debit air pada saluran irigasi dan sungai yang mengakibatkan banjir,” sebut Idris, Senin 13 Mei 2024.
Ia juga menambahkan, banjir yang terjadi mengakibatkan kerugian material dan non material terhadap masyarakat, sehingga pihak Nagari menetapkan Lokasi Dampak Bencana Alam serta mendirikan Posko tanggap bencana.
” Untuk bencana yang terjadi sudah kita tetapkan sebagai Lokasi Dampak Bencana Alam Nagari Balai Panjang Kecamatan Lareh Sago Halaban dengan Keputusan Walinagari Balai Panjang Nomor 55 tahun 2024 tanggal 13 Mei, kita juga sudah mendirikan Posko tanggap bencana,” tambahnya.
Selain ratusan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana banjir, ratusa hektar lahan pertanian juga terendam, beruntung tidak ada korban jiwa akibat bencana itu. (Edw)