M. Fajar Rillah Vesky : Antisipasi Banjir Besar di Pangkalan, Segera Buka Pintu Waduk PLTA Koto Panjang

LIMAPULUH KOTA, NuansaPolitik.com –

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Limapuluh Kota yang diantara tugasnya termasuk membidangi urusan kebencanaan, M. Fajar Rillah Vesky, menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir yang kembali melanda Nagari Pangkalan Koto Baru, Nagari Simpang Kapuak, Nagari Tarantang, dan sebagian Nagari Sarilamak. Dimana banjir terjadi sejak Jumat malam (11/10/2024), hingga Sabtu ini (12/10/2024).

Selain menyampaikan keprihatinannya, Fajar Rillah Vesky yakin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota denga, bersama seluruh stakholderss terkait, termasuk pemerintah nagari dan kecamatan, bisa melakukan langkah cepar dan terukur, dalam penanganan banjir kali ini. Terutama memastikan keselamatan manusia dan meminimalisir terjadinya kerugian akibat bencana alam.

Khusus terhadap banjir di Nagari Pangkalan Koto Baru, agar tidak terjadi dampak yang lebih luas, seperti tidak dapat dilaluinya akses jalan nasional Sumbar-Riau, maka Fajar Rillah Vesky, menyarankan kepada pemerintah daerah, agar segera berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), melalui Unit Pelayanan PLTA Koto Panjang. Koordinasi ini penting dilakukan untuk membuka spilway gate (pintu pelimpah) waduk PLTA Koto Panjang.

“Untuk mengantisipasi banjir besar di Pangkalan, kita sarankan kepada pemerintah daerah, segera berkoordinasi dengan PLN Unit Pelayanan PLTA Koto Panjang, untuk membuka pintu pelimpah waduk PLTA Koto Panjang. Karena sungai-sungai yang meluap dan memicu banjir di Pangkalan, semuanya bermuara ke waduk PLTA Koto Panjang. Walau Pajak Air Permukaan-nya, sedikit sekali yang masuk atau diterima Sumbar dan masyarakat Limapuluh Kota,” kata Fajar Vesky.

Fajar menyebut, dalam soal membuka pintu pelimpah waduk PLTA Koto Panjang, untuk mengantisipasi banjir besar di Pangkalan, PLN tentu sudah sangat berpengalaman. Termasuk juga mempertimbangkan, dampak pelepasan pintu pelimpah waduk PLTA Koto Panjang itu, akan membuat naiknya elavasi air di Sungai Kampar yang melewati 12 desa di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Pada bagian lain, Fajar Rillah Vesky yang merupakan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Limapuluh Kota, meminta pemerintah daerah memastikan ketersediaan dana tak terduga, untuk menanganani dampak banjir yang melanda sejumlah nagari. Termasuk memastikan dana operasional untuk petugas BPBD, Damkar, dan Dinsos yang turun ke lapangan. (ds)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *