PAYAKUMBUH, NuansaPolitik.com-
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Willy Aditya hadiri kegiatan Nongkrong dan Diskusi (NONGKI) yang digagas Ketua KNPI Sumatera Barat, Nanda Satria.
Kegiatan yang dihadiri puluhan anak-anak muda Luak Limopuluah dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan serta kalangan mahasiswa dan mahasiswi termasuk anggota DPRD Kabupaten Limapukuh Kota dan DPRD Kota Payakumbuh serta anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat terpilih hasil Pileg 14 Februari 2024 itu, digelar di sebuah Cafe & Resto di Kawasan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh Sabtu pagi 25 Mei 2024.
Selain itu juga terlihat hadir mantan Bupati Limapuluh Kota periode 2016-2921, Irfendi Arbi, mantan Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz yang juga Ketua DPD Nasdem Kota Payakumbuh,Rizki Kurniawan Nakasri.
Kemudian Cindy Monica Salsabila Setiawan Bendahara DPW Nasdem Sumbar yang juga terpilih sebagai anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Sumbar 2), Ketua DPD Nasdem Kabupaten Limapuluh Kota, Ilson Cong serta bakal calon Bupati Limapuluh Kota, Wahyudi Thamrin.
Selain memotivasi anak-anak muda Luak Limopuluah, putra Solok yang juga anggota DPR-RI dari Partai NasDem untuk daerah pemilihan Jawa Timur itu juga terus mendorong generasi muda untuk banyak berorganisasi agar banyak pengetahuan, termasuk untuk tidak takut ataupun malu jika tidak salah.
” Jangan takut ataupun malu jika tidak salah, saya dahulu pernah berjualan kantong kresek atau plastik. Banyak berorganisasi agar banyak pengetahuan, termasuk untuk tidak takut ataupun malu jika tidak salah,” ucap pria kelahiran 1978 itu membakar semangat anak-anak muda Luak Limopuluah itu memberikan motivasi.
Willy juga menyebut bahwa jika ingin jadi orang besar jangan setengah-setengah, apalagi mahasiswa saat ini banyak yang tidak kritis, tidak berani bertindak apabila melawan ketidakbenaran.
Dalam Ningki bareng anak- anak muda Luak Limopuluah itu Willy Aditya juga menyinggung soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan dianggap kebutuhan tersier seperti yang viral atas penyampaian kementrian. Maka hal tersebut adalah salah, karena setiap masyarakat memiliki hak untuk menuntut ilmu, sehingga diperlukan gerakan masif, massal dan radikal secara berpikir dengan cara membuat aksi kolektif seluruh kampus di Indonesia untuk bernegosiasi dengan pimpinan saat ini, bahwa Universitas Negeri bukanlah untuk dikomersialkan.
Tidak banyak kesempatan bagi anak-anak muda Luak Limopuluah yang hadir dalam kegiatan Nongki dengan Willy Aditya itu melempar pertanyaan, karena terbatasnya waktu untuk berdiskusi lebih panjang.
Namun demikian, dari paparan Willy Aditya yang banyak bercerita tentang pendidikan masa kecil hingga kuliah di pulau Jawa hingga akhirnya menjadi politikus dan duduk sebagai wakil rakyat di DPR RI. (ds)