Payakumbuh, Nuansapolitik.com
Jika bercerita surut kebelakang terkait penggalangan Dana bagi korban bencana di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat, kenangan puluhan wartawan yang saat ini tergabung dalam satu wadah, satu rumah besar bernama Balai Wartawan (BW) Luak Limopuluah, tidak akan pernah lepas dari sejumlah sosok wartawan gaek yang dimasanya selalu memimpin “Komando” aksi kemanusiaan, meski terkadang perut masih kosong, tak makan dari rumah.
Sebut saja nama mantan Wartawan Gaek AM “Kumis” Chandra yang telah lama berpulang kepangkuan sang Pencipta, pria asal Pariaman yang dahulunya mantan anggota TNI itu paling terdepan kalau urusan sosial, ia akan “memaksa” orang-orang yang dikenal untuk mengeruk saku mengeluarkan uang ataupun barang untuk disumbangkan bagi korban bencana alam, bahkan pria yang dikenal dengan kumis tebalnya itu juga tak mau ketinggalan untuk turun ke lokasi bencana. Namun kini semua tinggal kenangan, semoga Pak Kumis tenang di Sorga sana.
Senior Wartawan berikutnya, Rothman “Ucok” Silitonga, wartawan berkepala Plontos itu juga tak mau kalah terkait berbagai aksi dan persoalan sosial dan kemanusiaan yang digagas Balai Wartawan, pria yang semasa hidupnya aktif di mengurus Silat Tradisi itu, hampir selalu tampil didepan untuk menggalang dana bago korban bencana, baginya biarlah makan terlambat asal aksi kemanusiaan jalan terus. bang Ucok yang memiliki beberapa orang putra itu, kini telah tenang, ia tak lagi bergelut dengan persoalan sosial. Semoga Allah membalasi kebaikannya.
Selain Pak Kumis dan Bang Uchok, sosok wartawan senior yang telah lama pergi namun dikenal karena aktif diberbagai kegiatan sosial, Rachpendi “Pen” Sakti, adik kandung dari Dosen Pertanian Sumatera Barat Kampus Payakumbuh, Sevindra Juta itu juga tak mau kalah, ia biasanya juga tampil terdepan tiap kali aksi penggalangan dana dilakukan Balai Wartawan.
Kini, dibalik aksi penggalangan dana Bantuan korban bencana Alam Sumatera Barat yang digagas Balai Wartawan (BW) Luak Limopuluah, masih terlihat beberapa orang wartawan senior yang tetap bersemangat meski keriput di wajah mereka menandakan usia yang tak lagi muda.
Mereka, Widiat “Wan Siwe” B Arta yang biasa dipanggil Pak De, masih setia mendampingi puluhan wartawan muda yang turun ke jalan sejak Jumat lalu. Tak hanya Pak De, juga ada Wartawan Senior, Doddy Sastra, pria asal Agam yang dulu dikenal sebagai wartawan Canang. Ia selalu membersamai kegiatan sosial. Tak hanya penggalangan dana bagi korban bencana alam, namun juga saat ada keluarga besar Balai Wartawan yang tertimpa bencana maupun berbagai kegiatan lainnya.
Selain itu, juga ada Nasrul “Kenong”, wartawan yang mudah dikenal karena mirip bintal Film India itu, juga merupakan sosok panutan bagi wartawan muda. Ia dikenal gigih manjuluak bantuan ke berbagai kenalannya.
Terakhir ada nama, Saiful Hadi, wartawan yang juga seorang Datuak. Ia dikenal sebagai wartawan senior paling lincah. Saat wartawan kehilangan akal untuk mengangkut banyaknya bantuan yang disalurkan ke Posko Balai Wartawan, ia bergerak cepat menghubungi relasi untuk membantu. Dengan semangat Ikhlas beramal, semoga aksi kemanusiaan ini bisa bermanfaat.
PEDAGANG ES TAK TINGGAL DIAM
Dukungan terhadap penggalangan bantuan bagi Korban Bencana alam Di Sumatera Barat, juga “menyeret” simpati banyak pedagang di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Ada yang datang mengantarkan uang, pakaian layak pakai, mie instan uang dan lainnya.
Termasuk pedagang Es Tebak di Kawasan Koto Nan IV, Hudia pedagang Es Tebak dengan Merek Es Tebak Pak Bahar, tiba-tiba mengantarkan puluhan bungkus es Tebak.
” Ingin ikut membantu kerja wartawan, semoga bisa mendinginkan cuaca panas.” Ujarnya. (Edw)