LIMAPULUH KOTA, NuansaPolitik.com
Pasca banjir dan longsor akibat tingginya intensitas hujan tanggal 12 Mei 2024 menimbulkan duka warga Kabupaten Lima Puluh Kota. Saat ini, hari ke 5 pasca bencana alam yang melanda Kabupaten Limapuluh Kot itu, BPBD Kabupaten Limapuluh Kota mengadakan rapat koordinasi lintas sektoral di Posko Tanggap Darurat di Payakumbuh , Kamis,16 Mei 2024.
Rapat koordinasi Lintas Sektoral dipimpin Asisten 3 Ahmad Zuhdi Pertama Putra, dalam rapat tersebut dipaparkan Kalaksa BPBD dihadapan Forkopimda bahwa, pengungsi dampak banjir di kecamatan Harau, Luak, Lareh Sago Halaban selama 3 hari, rata-rata hari Rabu kemaren sudah tidak ada lagi atau sudah kembali ke tempat tinggalmya masing-masing. Kecuali di jorong Aia Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, terdapat 3 Kepala Keluarga yang masih berada dipengungsian.
” Hal ini disebabkan rumah masyarakat tersebut betul-betul tidak dapat dihuni, kategori rusak berat,” ujar Rahmadinol dalam paparannya.
Dampak dari longsor di kecamatan Guguak terdapat 12 KK yang mengungsi, karena rumah yang bersangkutan rusak berat akibat pergerakan tanah dan berpotensi untuk ambruk,sebab struktur bangunan sudah berubah dan terdapat retakan ,
Untuk insprastruktur jalan masih terdapat pembersihan pasca longsor ruas jalan Lubuak Alai – Koto Lamo, Kecamatan Kapur IX sempat 1 hari terisolasi, rencana hari ini kalau sudah selesai ,alat berat akan di geser ke kecamatan Suliki dan kecamatan Guguak,karena ada satu Sekolah Dasar rusak berat.
Rahmadinol juga menjelaskan akan menangani infrastruktur yang rusak dan menganggu aktifitas masyarakat, ini sesuai dengan kajian teknis Dinas PUPR.
Ucapan terimakasih Kalaksa BPBD bahwa partisipasi masyarakat dan relawan bahu membahu menangani longsor secara bergotong royong.
“Bencana ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja,juga masyarakat,dunia usaha dan akademisi,” ungkap Rahmadinol.
Rapat yang juga dihadiri unsur Forkopimda, dalam ekspose pemerintahan Kecamatan terdampak, masing – masing menyampaikan dampak bencana akibat luapan sungai yaitu sungai Batang Sinamar di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Batang Maek di kecamatan Pangkalan Koto Baru, semua berdampak pada jalan dan lahan pertanian warga masyarakat.
Hal ini sudah ditanggapi oleh kepala Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota, kita akan sampaikan pada Balai Wilayah Sungai V Sumatera (BWS-V S).
Kalaksa BPBD diakhir rapat tetap mengingatkan dan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terutama masyarakat yang berada di daerah perbukitan dan di daerah bantaran sungai. (ds)