Batik LANSANO Lubuak Limpato Butuh “Sentuhan” Pemerintah Kabupaten 50 Kota

Limapuluh Kota, Nuansapolitik.com

Sejumlah Ibu-ibu Rumah Tangga (IRT) dan Remaja di Jorong Lubuak Limpato Nagari Tarantang Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam Kelompok Pedagang Wahana Limpato Persada membuat terobosan dengan membuat Batik bermotif atau tema Minangkabau dengan bahan yang mudah didapat, yakni getah dari Pohon atau Batang LANSANO.

Selain untuk menambah penghasilan anggota Kelompok yang berjumlah belasan orang, kegiatan membatik yang digelar dibengkel mereka di Kantor Jorong Lubuak Limpato itu juga sebagai bentuk mensosialisasikan bangga Produk dalam Negeri, khususnya Batik dari Kabupaten Limapuluh Kota, selain itu juga bagian edukasi bagi generasi muda agar memiliki keterampilan hidup, sebab daerah meraka adalah kawasan Wisata Lembah Harau, sehingga produk-produk yang dihasilkan bisa dengan mudah di lokasi wisata yang terkenal dengan tebing itu.

Hal tersebut diungkapkan Azimar, Wali Jorong Lubuak Limpato yang juga inisiator usaha Batik LANSANO saat mendampingi sejumlah anggota kelompok melakukan produksi membatik.

” Ide awal usaha Batik LANSANO ini adalah karena daerah kita merupakan lokasi wisata yang rutin dikunjungi wisatawan, sehingga generasi muda bersama-sama berinisiatif dan dimotivasi banyak pihak untuk membuka usaha Batik ini,” ucap Azimar, Sabtu siang 11 Mei 2024.

Azimar juga menambahkan, hingga akhirnya usaha Batik LANSANO mulai terwujud awal tahun 2024 dan kini terus berproduksi dengan bahan untuk membatik dari getah batang Pohon LANSANO yang ada disekitar kita.

” usaha Batik LANSANO mulai terwujud awal tahun 2024 dan kini terus berproduksi dengan bahan untuk membatik dari getah batang Pohon LANSANO yang ada disekitar kita, Alhamdulillah hasilnya cukup bagus. Tambahnya.

Sementara terkait pengembangan usaha kedepannya, Azimar berharap “Sentuhan” dari Pemerintah Daerah, sebab mereka masih terkendala permodalan dan peralatan.

” Kendala kita kedepannya dalam mengembangkan usaha Batik LANSANO ini adalah modal, termasuk pelatihan untuk mengembangkan bagi generasi muda lainnya.” Harap Azimar yang terus melakukan pembinaan.

Sementara Instruktur sekaligus Sekretaris Kelompok Pedagang Wahana Limpato Persada, Ade Fauzana menyebutkan bahwa ia bersama anggota kelompok lainnya tertarik mengembangkan usaha Batik LANSANO karena baham/pewarna mudah didapatkan, sehingga biaya produksi lebih kecil

” Jika menggunakan pewarna dari getah batang pohon LANSANO, bahannya mudah didapat karena ads disekitar kita. Dengan mudah itu, tentu biaya dan produksi lebih mudah dan murah,” ucap Ade.

Wanita yang aktif diberbagai kegiatan sosial itu juga menambahkan, selain lebih murah dan murah, bahan atau getah batang LANSANO bisa dengan cepat diaplikasikan ke bahan kain yang akan dibatik.

” Untuk getah dari batang LANSANO bisa langsung digunakan/diaplikasikan ke kain tanpa harus diolah atau diproduksi dulu,” tambahnya.

Beberapa produk Batik motif Minangkabau menggunakan getah Batang LANSANO yang dihasilkan Kelompok Pedagang Wahana Limpato Persada, Baju, Selandang dan berbagai lainnya.

” Produk yang kita hasilkan diantaranya, Baju, selendang. Kedepannya kita juga berencana membuat tas. Untuk harga jual relatif murah, sebab kita ingin Batik LANSANO bermotif Minangkabau lebih banyak dipakai masyarakat, sehingga nantinya masyarakat bangga memakan Batik dengan motif Minangkabau,” tambahnya.

Diantara motif Batik yang kita buat, Motif itiak Pulang Patang, Rumah Gadang. Hal yang sama juga diungkapkan Ade, agar Pemerintah Daerah dan pihak terkait bisa membantu mereka, sehingga usaha tersebut bisa berkembang dan makin banyak generasi muda yang memiliki keterampilan. (Edw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *