100 Hari Kerja SAKATO, Mahasiswa Ancam Segel Kantor Bupati

LIMAPULUH KOTA, Nuansapolitik.com-Puluhan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) yang menggelar aksi damai 100 hari kerja Pemerintahan Bupati-wakil Bupati Limapuluh Kota, Safni-Ahlul Badrito Resha (SAKATO) diwarnai aksi di Kantor Bupati Limapuluh Kota di Kawasan Bukik Limau Kecamatan Harau, Rabu pagi 4 Juni 2025.

Puluhan mahasiswa PPNP Longmarch dari Kampus mereka menuju Kantor Bupati. Kedatangan puluhan mahasiswa itu langsung menggelar Orasi di depan Lobby Utama Kantor Bupati. Puluhan petugas Kepolisian dan SatPol-PP berjaga mengamankan aksi tersebut.

Dalam aksi itu, mahasiswa membawa belasan Spanduk dengan berbagai tulisan, diantaranya, ” 100 hari 100 pertanyaan tanpa jawaban”, ” Korup Seragam Sekolah Terbungkam Tapi Belum Selesai”, ” Harga Gambir Murah Petani Resah” dan banyak spanduk lainnya.

Dalam aksi damai itu, sejumlah mahasiswa berorasi secara bergantian. Mereka menyoroti sejumlah hal, mulai dari Rokok Illegal, Kemiskinan, Tambang Illegal serta 100 hari kerja dan sulitnya menemui Bupati-Wakil Bupati Limapuluh Kota.

Aksi tersebut nyaris ricuh saat petugas Kepolisian dan Satpol-PP melarang mahasiswa yang hendak memasang spanduk besar bertuliskan ” Gedung Ini Disegel Oleh Mahasiswa PPNP, Wanted Bupati Limapuluh Kota”.

Petugas kepolisian dan perwakilan Bupati yang ada meminta mahasiswa untuk tetap menunggu dan tidak terus bergerak masuk kedepan pintu utama kantor Bupati. Masaa yang mendesak Bupati Hadir terus bergerak untuk memasang spanduk.

Hingga saat ini tak kunjung tercapai kesepakatan antara mahasiswa dan petugas, masaa terus melakukan Negosiasi dengan perwakilan Bupati. Massa diminta jeleng Bupati-Wakil Bupati Limapuluh Kota selesai menghadiri penutupan kegiatan TMMD.

Hingga saat ini mahasiswa terus melakukan orasi dan menyanyikan lagu, mereka juga meminta masaa tidak meminum ataupun makanan yang diberikan. (Edw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *